Selasa, 14 Mei 2013

"Indonesian Future Leaders" Through My Eyes

"Indonesia mengecewakan."
Well. Itu adalah sebuah kalimat yang sering banget gue utarkan saat SMP. 
Gue memang sarkastik dan hopeless dalam melihat masa depan bangsa yang 'entah dibawa kemana' oleh para pejabat yang hanya peduli pada perut mereka masing-masing.
Masa SMP gue lewati dengan ga peduli pada politik ataupun orang lain. Tapi segalanya berubah ketika gue duduk di bangku SMA, saat gue menjadi bagian dari tim debat sekolahan.

I became aware. 
Yap! Aware pada segala aspek, mulai dari politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Gue lebih aware terhadap apa yang terjadi dan bagaimana mencari solusi dalam melihat suatu perkara. Gue jadi  update mengenai segala sesuatu yang sedang terjadi dan benar-benar memberikan (paling tidak) suara dan kepedulian tentang hal tersebut.

College was the place where I wanted to reinvent myself.
Setelah melewati masa SMA di team debate membuat gue berlatih kepedean dan keterampilan dalam mengutarkan pendapat dan berpikir, gue memutuskan untuk membawa semangat dan ambisi gue ke level berikutnya. I didn't want to talk about change, I wanted to be a part of a change. 
Dengan bermodalkan stalking following feed twitter temen SMP gue, Monica Agnes (yes, thank you Monica!), gue ketemu sama twitter @parlemen_muda , yang lagi mencari kandidat Parlemen Muda untuk sebagian besar provinsi negara. Singkat cerita, setelah gue mendaftatr, terpilih menjadi kandidat, dan kalah pada pemuda hebat Banten, Panji Aziz (yang later on became a friend), I was back to square one.
Seperti takdir, saat melihat timeline twitter @parlemen_muda , gue melihat satu tweet yang mempromosikan Open Recruitment IFL di divisi Communication and Partnership. Singkat cerita, setelah mendaftar, di wawancara oleh Ci Jess dan Melati, seperti seolah hadiah natal dari Tuhan, gue mendapat spot disana!

Kerjaannya ga seperti yang gue kira.
Well, at least gue tadinya mengira bahwa kerjaan di divisi ComPar (yang meliputi bagian socmed dan partnership) akan jauh lebih ringan dibanding kerjaan di divisi lain. Ternyata, gue salah besar! Kerjaan di divisi ComPar IFL jauh lebih challenging dibandingkan dengan apa yang gue kira. Dan hebatnya lagi, gue berkembang JAUH melewati ekspektasi gue disini.

Gue belajar banyak dari IFL.
Walau jarang ngumpul sama anak-anak IFL karena gue penyakitan (badannya belum stabil), gue belajar banyak dari mereka. Gue belajar bahwa menjadi baik belum tentu cukup baik di luar sana. Gue belajar bahwa ga ada limit dalam melakukan suatu aksi. You can't say you gave enough to your country, because it's never enough. Gue jg belajar bahwa lebih berarti menjadi problem solver than be a pressure group. Gue belajar untuk berbagi dan menginspirasi dan beraksi.

Divisi ComPar changed me.
Menjadi salah satu bagian dari divisi ComPar mengubah hidup gue jadi lebih bermakna (cie elah, tp iya lho! :p)
Dengan adanya supervisor seperti Ci Jess yang disiplin banget, gue bener2 jadi menghargai waktu dan mengerti makna yang terdalam dari kata "deadline" #kode haha! Tapi ngga, seriously, berada di tengah-tengah temen2 IFL, gue menjadi lebih produktif dari gue yang sebelumnya.
Selain itu, gue jg jadi belajar untuk bisa lebih menghandle partnership (yang gue kira gampang malah ternyata challenging bgt lho!), menulis artikel dengan benar, dan gue mengerti cara menghandle socmed IFL jg (ternyata ini challenging bgt lho!). Ternyata progress socmed itu bener2 harus teliti!

Gue jadi inget pertama kali gue menjadi admin twitter IFL, rasanya mau ngetweet di platform/akun yang beribu followersnya tuh deg-degan bgt! Tapi deg-degan itu perlahan-lahan ilang seiring dengan waktu. Gue inget betapa senengnya gue pas berhasil membawa tema di twitter IFL dan mendapat banyak followers. Gue inget pas gue dapet pujian dari tmn2 followers dan jg "jempol" dari Ci dan Jes tmn2 IFL lainnya (haha asli seneng bgt). Tapi jg sering socmed IFL ditanyakan keberadaannya (krn sempet jarang ngetweet). Gue jg belajar untuk lebih konsisten dalam menerima tanggung jawab dan menerima kritikan.

Banyak yang gue dapat di Indonesian Future Leaders!
Soft skills yang ga bisa didapetin di bangku kuliah bisa gue dapet lewat IFL.
Lewat IFL juga gue mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan Asia Pacific Youth Network sebagai  Duta Muda HAM dan ke Hong Kong untuk bertemu temen-temen dari berbagai negara demi membela hak asasi manusia! :')

Indonesian Future Leaders was one of the best decisions I've ever made.
Seandainya pada malam itu saat liat tweet @parlemen_muda tentang OPREC Divisi ComPar IFL gue ga ikut, gue pasti ga akan menjadi diri gue yang sekarang.
IFL telah membuat gue berhasil reinvent diri gue sendiri, menjadi orang yang lebih baik lagi, membuat gue menjadi orang yang lebih berarti lagi, dan menjadi orang yang bisa memimpin dengan lebih baik lg!
I don't have any regrets joining this organization.

Being in IFL for the past 2 years changed me into becoming a better person! I really do feel grateful and lucky to have been in this organization!
And it can change you, too. It can change you into being a better person:')

Ternyata selama ini, memang benar apa yang orang selalu katakan bahwa teman kita menentukan kita siapa:)
Kalau kita bergaul dengan orang-orang yang produktif, maka pasti kita akan produktif!
Kalau kita bergaul sama orang yang salah, akan ada kemungkinan bahwa kita akan salah jg.

Yang pasti, gue bersyukur pernah jadi bagian dari SUPERB Indonesian Future Leaders. Orang-orang yang produktif dan benar-benar luar biasa yang gue temukan di Indonesian Future Leaders memicu gue untuk lebih produktif dan berkembang lg!

How do you thank something that gave you so much? :')

Bergerak di IFL, dengan teman-teman, dan juga Divisi ComPar yang sudah benar-benar gue anggep keluarga sendiri, adalah suatu perjalanan yang tidak akan pernah gue lupakan. IFL mengajarkan gue terlalu banyak hal, yang tak mungkin bisa gue sebut satu per satu disini. Sadar apa tidak, secara langsung maupun tidak, IFL membuat gue berbeda.
IFL changed me, it really did.
And it can change you too, if you give it a shot.

Leaving was a hard decision for me to take.
I wish I could've given more to IFL, like what IFL gave to me :')

Tapi gue yakin, masih banyak adventure yang menanti gue di luar sana! Gue juga yakin, akan banyak anak bangsa produktif dan proaktif yang menanti keluarga IFL!

So thank you, IFL:)
Thank you, my superb family, ComPar Division! There are too many things I will miss:'')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar